Jumat, 15 Agustus 2008

Cek Kesehatan Marmut


Tak hanya anjing atau kucing yang memerlukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, marmut juga memerlukannya. Jika hewan tersebut diduga sakit atau mengalami perilaku berbeda dari biasanya, pergilah ke dokter hewan. General check up rutin pun sedapat mungkin dilakukan sebagai salah satu rutinitas anda dalam memelihara hewan kesayangan. Dengan begitu selain untuk mengontrol kesehatannya juga untuk mendeteksi dini segala penyakit yang siap menyerang hewan kesayangan anda.

Marmut merupakan hewan yang cukup pandai untuk menyembunyikan segala keluhan sakitnya, oleh karena itu anda harus memperhatikannya setiap saat. Bisa jadi ketika anda mengetahui bahwa marmut kesayangan anda sakit, padahal gangguan tersebut sudah berlangsung selama 2-3 minggu sebelum gejala pertama yang anda lihat.

Lebih cepat mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat, maka kesempatan hidup marmut lebih besar. Dalam pemberian obat, hati-bati jika memberikan antibiotik karena tidak semua antibiotik itu aman baginya. Oleh karena itu pastikan obat yang diberikan harus resep yang diberikan oleh dokter hewan.

Kenali Gejala Anjing Rabies


Mengenali tanda-tanda penyakit anjing gila pada hewan yang terserang akan sangat membantu dalam pemahaman betapa berbahayanya penyakit ini bagi kita semua. Ada dua bentuk yang biasa yaitu bentuk ganas dan bentuk tenang/diam, namun ada juga yang ditambah lagi dengan bentuk ketiga yaitu bentuk asymptomatis. mengacu pada buku-buku tentang penyakit pada anjing dan kucing yang bersifat umum, maka penggolongan penyakit anjing gila dapat disampaikan sebagai berikut:

Bentuk ganas. Pada bentuk ini biasanya anjing tampak gelisah, tidak tenang atau curiga terhadap sekitarnya. Gejala muntah darah, suka bersembunyi, menyendiri, menjauhi sinar matahari dan suara adalah gejala umum yang gampang diketahui. Kelanjutannya apabila dipanggil tidak segera bereaksi, berjalan tanpa tujuan, suka menggaruk-garuk disertai menyalak dan meraung. Ini menandakan adanya iritasi pada saraf pusat sedang dimulai. Stadium selanjutnya adalah hilangnya nafsu makan, menggigit apa saja termasuk benda di sekitarnya untuk dikunyah dan ditelan. Air liur keluar lebih banyak akibat kesulitan menelan air liur. Gejala liar juga tampak dengan anjing berlari kesana kemari, mata melihat dengan mencurigakan dan hewan menjadi lebih agresif. Timbul efek kelumpuhan secara bertahap sehingga berakibat lidah yang terjulur meraung akibat kelumpuhan pada kerongkongan dan proses selanjutnya biasanya 3-4 hari kemudian diikuti dengan tidak mampu berdiri dan akhirnya mati.

Bentuk diam. Pada bentuk ini biasanya gejala gila tenang/dumb yang diawali dengan kelesuan dan setelah 3-4 hari mendadak berubah seperti gila dan akhirnya mati. Pada saat yang sama pemilik anjing bahkan tidak pernah menduga bahwa anjingnya terkena anjing gila. Sebagai catatan hendaklah pemilik anjing tetap waspada apabila ditengarai adanya kasus penyakit anjing gila dilingkungan sekitar. Maka segeralah melakukan pengawasan terhadap anjing peliharaan sendiri, mungkin saja sudah ada infeksi penyakit rabies terutama terhadap anjing yang belum pernah divaksin rabies. Observasi pada hewan yang menggigit seseorang maupun hewan lainnya harus dilakukan untuk memastikan apakah hewan tersebut positif menderita penyakit ini atau tidak.