Jumat, 29 Agustus 2008

Heat Stroke pada hewan


Sejumlah hewan kesayangan sangat sensitif jika menghadapi kondisi lingkungan yang panas, terutama kelinci, hamster, marmut, hewan obesitas, hewan berbulu tebal, tua, dan banyak duduk atau diam, terlebih jika ia kurang minum. Hal-hal yang dapat mengakibatkan heat stroke antara lain kurang ventilasi, overcrowded, dan faktor-faktor yang dapat mengakibatkan stress. Hewan yang terkena heat stroke menunjukkan gejala antara lain lidah pucat, depresi, lemah, kejang, nafas terengah-engah, air liur yang kental meleleh, kental dan lengket, enggan bergerak dan dapat menimbulkan kematian.

Pada hewan yang menunjukkan gejala klinis seperti di atas, hendaknya diberikan pertolongan pertama, antara lain dikeluarkan dari area yang panas, bawa ke dokter hewan atau memanggil dokter hewan. Selama menunggu dokter hewan datang, turunkan suhu secara perlahan-lahan dengan cara membawanya ke tempat yang sejuk kemudian mengompres telinga, kaki dan bulu dengan air sedikit demi sedikit sehingga suhu tubuh menurun perlahan (tidak tiba-tiba), karena penurunan suhu yang tiba-tiba akan berbahaya dan fatal.

Jika anda harus membawanya ke dokter hewan (dokter hewan tidak mungkin datang ke tempat anda), bawalah hewan kesayangan anda dengan dialasi handuk basah dan bawa dengan mobil yang be-AC atau jendela terbuka. Jangan terlalu banyak orang di dalam mobil agar ventilasi dapat maksimal. Terkadang dokter hewan akan memberikan tambahan cairan dan kadang-kadang oksigen bila diperlukan.

Pencegahan yang bisa dilakukan antara lain selalu tempatkan hewan kesayangan anda dalam tempat yang teduh dan ventilasi yang baik, berikan AC jika memungkinkan, jika anda akan membuat kandang permanen atau ruangan untuk menempatkan hewan kesayangan, pilih lantai dari keramik karena keramik lebih menyejukkan dan mudah dibersihkan, selalu sediakan air segar dalam kandang dan potonglah bulu hewan kesayangan anda secara teratur.

Tidak ada komentar: